TRIBUNJATENG, UNGARAN - Pengerjaan jalur Tuntang-Kedungjati sepanjang 30 kilometer akan dimulai 2014. Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 600 miliar untuk pengaktifan kembali jalur tersebut.
Untuk diketahui jalur kereta Tuntang-Kedungjati telah mati sejak 1970. Saat ini, sebagian besar jalur rel telah beralih fungsi menjadi rumah.
"Sebanyak 30 warga sudah paham bila tanah yang ditempati adalah tanah milik PT KAI. Warga pun ingin jalur kereta diaktifkan kembali. Adanya jalur tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi semakin bagus," kata Kabid Perkeretaapian dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dishubkominfo Jawa Tengah, Prasetyo Kentjono, Minggu (6/10/2013).
Prasetyo mengatakan jalur Tuntang-Kedungjati terdapat sekitar 90 jembatan. “Jembatannya kecil-kecil. Jumlah jembatan akan disesuaikan karena tidak harus melewati jembatan tapi bisa ditempatkan gorong-gorong atau lainnya. Kecuali Jembatan Tempuran, Bringin akan ada rekayasa teknik di lokasi tersebut. Pengerjaan jalur Tuntang-Kedungjati selama dua tahun," ujarnya.
Tidak hanya menghidupkan kembali jalur kereta Tuntang-Kedungjati, lanjut Prasetyo, juga akan diaktifkan kembali jalur kereta Stasiun Gudang Poncol -Stasiun Pelabuhan Semarang sepanjang tiga kilometer.
“Dikerjakan setelah jalur Tuntang-Kedungjati selesai. Jalur pelabuhan sudah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian,” ujarnya.
Prasetyo mengatakan reaktifasi Jalur Tuntang-Kedungjati difungsikan untuk wisata dan reguler, sedangkan jalur pelabuhan diperuntukkan jalur barang.
“Jalur Stasiun Gudang Poncol-Pelabuhan diharapkan bisa mendukung angkutan jalur darat yakni sebagai jalur alternatif angkutan khusus kontainer dari pelabuhan Tanjung Mas Semarang," ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment