Thursday
Wednesday
Saturday
Twitter bilang Facebook itu serakah
Selama ini, Facebook dan Twitter memang berkompetisi untuk menjadi yang
paling atas di dunia jejaring sosial. Namun, persaingan mereka tidak
pernah diungkapkan secara langsung
Akan tetapi dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Fast Company dengan beberapa petinggi di Twitter, ungkapan-ungkapan hati pekerja di situs microblogging ini terkuak.
pimpinan divisi Head of Media Twitter Chloe Sladden menyatakan, "Apa yang dilakukan Facebook selama ini terkesan bahwa mereka ingin mendominasi bahkan dengan cara yang merusak serta menghancurkan segala jalur persaingan murni."
Tentunya, bukan tanpa dasar kenapa Sladden mengatakan hal ini. Masih segar diingatan bahwa sebelum Facebook berhasil dapatkan Instagram, Twitter terlebih dahulu mendekati startup fenomenal itu.
Dikarenakan kalah dana, maka Facebook keluar sebagai pemenang dan berhasil akuisisi Instagram pada pertengahan tahun 2012 lalu.
Tidak hanya itu, Facebook juga mengadopsi segala hal yang populer serta menjadi icon di Twitter seperti hashtag, tanda '@' sampai dengan streaming post.
Bahkan ketika Twitter harus 'mengalah' dan mencoba peruntungan di bidang jalur social-TV, namun kini Facebook kembali masuk ke jalur tersebut yang dulunya tidak mereka minati.
Memang segala hal selalu ada strategi khusus untuk dapat bersaing dan menjadi pemenang dalam hal bisnis atau apapun, namun akankah harus menghalalkan segala cara?
Akan tetapi dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Fast Company dengan beberapa petinggi di Twitter, ungkapan-ungkapan hati pekerja di situs microblogging ini terkuak.
pimpinan divisi Head of Media Twitter Chloe Sladden menyatakan, "Apa yang dilakukan Facebook selama ini terkesan bahwa mereka ingin mendominasi bahkan dengan cara yang merusak serta menghancurkan segala jalur persaingan murni."
Tentunya, bukan tanpa dasar kenapa Sladden mengatakan hal ini. Masih segar diingatan bahwa sebelum Facebook berhasil dapatkan Instagram, Twitter terlebih dahulu mendekati startup fenomenal itu.
Dikarenakan kalah dana, maka Facebook keluar sebagai pemenang dan berhasil akuisisi Instagram pada pertengahan tahun 2012 lalu.
Tidak hanya itu, Facebook juga mengadopsi segala hal yang populer serta menjadi icon di Twitter seperti hashtag, tanda '@' sampai dengan streaming post.
Bahkan ketika Twitter harus 'mengalah' dan mencoba peruntungan di bidang jalur social-TV, namun kini Facebook kembali masuk ke jalur tersebut yang dulunya tidak mereka minati.
Memang segala hal selalu ada strategi khusus untuk dapat bersaing dan menjadi pemenang dalam hal bisnis atau apapun, namun akankah harus menghalalkan segala cara?
Kepunahan Mammouth bukan disebabkan oleh berakhirnya zaman es
Hewan purba satu ini cukup fenomenal. Punahnya hewan raksasa terakhir di
bumi ini masih menjadi misteri hingga saat ini. Beberapa peneliti
mengungkapkan bahwa hewan ini bisa saja punah disebabkan oleh penyakit,
bencana, atau perburuan manusia.
Pada penelitian sebelumnya, telah menjadi perdebatan keras, yaitu dengan mengungkapkan Mammouth musnah di akhir zaman es.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa Mammouth sebenarnya punah karena diburu oleh predator yang kini menguasai bumi, yaitu manusia. Namun pendapat tersebut dibantah seiring dengan perkembangan zaman. Argumen yang beredar kala itu dibantahkan dengan iklim yang menyebabkan Mammouth punah.
Suhu yang semakin hangat di bumi ini membuat Mammouth tidak dapat bertahan hidup, mengingat tubuh gajah berbulu ini memang cocok untuk berada di suhu dingin. Akan tetapi seleksi alam bukan menjadi satu-satunya penyebab punahnya hewan ini.
Diketahui, beberapa koloni Mammouth ditemukan selamat di sebuah pulau Wrangel, Rusia, di utara Siberia di lautan Arktik sekitar 4000 tahun yang lalu, sebelum akhirnya punah.
Peneliti yang dipimpin oleh Anders Angerbjorn dari Stockholm University, mengungkapkan bahwa mereka mengadakan penelitian untuk menindaklanjuti perdebatan kematian Mammouth di muka bumi ini. Mereka meneliti dari sedikit mitokondrial DNA, material genetika yang diwariskan oleh sang betina, diekstrak dari tulang dan gading.
Lantas apa hasilnya?
Kemungkinan besar, Mammouth punah karena keanekaragaman genetika yang menyusut berarti bahwa terlalu banyak mammoth yang berkembang biak di antara populasi yang secara parsial. Setidaknya, itulah anggapan sementara yang diterima masyarakat.
Pada penelitian sebelumnya, telah menjadi perdebatan keras, yaitu dengan mengungkapkan Mammouth musnah di akhir zaman es.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa Mammouth sebenarnya punah karena diburu oleh predator yang kini menguasai bumi, yaitu manusia. Namun pendapat tersebut dibantah seiring dengan perkembangan zaman. Argumen yang beredar kala itu dibantahkan dengan iklim yang menyebabkan Mammouth punah.
Suhu yang semakin hangat di bumi ini membuat Mammouth tidak dapat bertahan hidup, mengingat tubuh gajah berbulu ini memang cocok untuk berada di suhu dingin. Akan tetapi seleksi alam bukan menjadi satu-satunya penyebab punahnya hewan ini.
Diketahui, beberapa koloni Mammouth ditemukan selamat di sebuah pulau Wrangel, Rusia, di utara Siberia di lautan Arktik sekitar 4000 tahun yang lalu, sebelum akhirnya punah.
Peneliti yang dipimpin oleh Anders Angerbjorn dari Stockholm University, mengungkapkan bahwa mereka mengadakan penelitian untuk menindaklanjuti perdebatan kematian Mammouth di muka bumi ini. Mereka meneliti dari sedikit mitokondrial DNA, material genetika yang diwariskan oleh sang betina, diekstrak dari tulang dan gading.
Lantas apa hasilnya?
Kemungkinan besar, Mammouth punah karena keanekaragaman genetika yang menyusut berarti bahwa terlalu banyak mammoth yang berkembang biak di antara populasi yang secara parsial. Setidaknya, itulah anggapan sementara yang diterima masyarakat.
19 penduduk Austria diduga keturunan manusia es
Pada tahun 1991 silam, seorang pejalan kaki menemukan jasad manusia es membeku di pegunungan Alpen, di wilayah Italia.
Kemudian, para peneliti mengadakan investigasi terhadap manusia es yang disebut 'Oetzi' ini hingga sekarang. Penelitian tersebut didasarkan oleh analisa DNA penduduk di Tyrol, Austria.
Hasilnya, sebanyak 19 warga Tyrol, Austria memiliki kesamaan DNA dengan Oetzi. Peneliti menduga bahwa belasan warga tersebut adalah titisan atau keturunan dari Oetzi. Meski ini dinilai sebuah temuan yang luar biasa, namun peneliti megungkapkan bahwa keturunan Oetzi masih mungkin ditemukan lebih banyak lagi di kawasab Swiss dan Italia.
"Kami telah menemukan mitra kerja di Swiss dan Italia, sehingga kita dapat melanjutkan penelitian kami," ujar Walther Parsin dari Institute of Legal Medicine.
Kemudian, para peneliti mengadakan investigasi terhadap manusia es yang disebut 'Oetzi' ini hingga sekarang. Penelitian tersebut didasarkan oleh analisa DNA penduduk di Tyrol, Austria.
Hasilnya, sebanyak 19 warga Tyrol, Austria memiliki kesamaan DNA dengan Oetzi. Peneliti menduga bahwa belasan warga tersebut adalah titisan atau keturunan dari Oetzi. Meski ini dinilai sebuah temuan yang luar biasa, namun peneliti megungkapkan bahwa keturunan Oetzi masih mungkin ditemukan lebih banyak lagi di kawasab Swiss dan Italia.
"Kami telah menemukan mitra kerja di Swiss dan Italia, sehingga kita dapat melanjutkan penelitian kami," ujar Walther Parsin dari Institute of Legal Medicine.
China kerahkan dua juta pengawas Internet
Pemerintah China membayar dua juta pengawas Internet untuk mengawasi opini publik di dunia maya.
Menurut Beijing News, pekerjaan mengamati pendapat publik di dunia maya itu disebut pengawas opini Internet,
Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu bahkan akan menggelar pelatihan bagi para pengawas Internet itu pada pertengahan Oktober mendatang.
Salah satu pengawas yang direkrut pemerintah China itu adalah Tang Xiaotao. Dia bertugas mengamati isi situs-situs Internet melalui kata kunci menggunakan perangkat lunak tertentu. Intinya tugas dia adalah mengawasi opini negatif publik dan melaporkan hasil pengamatannya itu ke kantor pengambil kebijakan.
Menurut Tang, lembaga-lembaga pemerintah seharusnya tidak tutup mata atau mengabaikan opini publik di Internet. Pemerintah, kata dia, harus mengawasi opini publik secara aktif guna memecahkan berbagai masalah.
Tang mengatakan para pengawas itu tidak menghapus pernyataan publik di dunia maya karena tindakan itu tidak efektif.
Direktur Jaringan Pusat Informasi di Provinsi Henan Yan Ming mengatakan dia harus melaporkan hasil temuannya kepada para pemimpin negara.
Yan saban hari harus mengirimkan pesan teks dan mencetak hasilnya untuk dikirimkan ke pemerintah. Laporan itu, kata dia, bisa mencapai 20 halaman lebih.
Wakil Sekretaris Jenderal Pusat Pengawasan dan Analisa Opini Publik Shan Xuegang mengatakan perangkat lunak yang digunakan pemerintah untuk menjalankan program ini cukup canggih. Perangkat lunak itu mampu menyaring informasi baik dari situs-situs lokal dan luar negeri.
Murid sekolah di China dilarang jatuh cinta
Dalam beberapa pekan terakhir sejumlah sekolah menengah di China
menerapkan peraturan baru yang melarang murid laki-laki dan perempuan
saling jatuh cinta.
Di sebuah sekolah menengah di Hangzhou misalnya, murid laki-laki dan perempuan tidak boleh saling berdekatan. Mereka harus menjaga jarak setengah meter di mana pun dan kapan pun, . Mereka juga dilarang berjalan-jalan berduaan.
Begitu pula di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Sekolah di sana melarang murid laki-laki dan perempuan melakukan interaksi jarak dekat. Pejabat sekolah mengancam akan menjatuhkan hukuman bagi para pelanggar.
Namun tentu saja peraturan semacam itu memicu perdebatan di masyarakat luas, termasuk di media sosial.
"Tak ada salahnya saling jatuh cinta selama tidak mempengaruhi kegiatan akademis," kata seorang siswa di Ibu Kota Beijing.
Banyak kalangan di media sosial menilai peraturan itu sangat kejam dan menindas.
"Bagaimana mengatur jarak supaya murid laki-laki dan perempuan tidak berdekatan?" tanya seorang pengguna Internet.
Media lokal setempat juga mengatakan aturan semacam itu konyol, absurd, dan ilegal.
"Tentu normal bagi anak muda jatuh cinta. Memang mereka perlu dijaga tapi bukan dengan cara ekstrem dan menindas semacam itu," kata surat kabar China Youth Daily.
Sejumlah pejabat sekolah mengakui murid usia sebelas tahun mulai mengalami masa puber dan menyukai lawan jenis. Mereka khawatir hal itu mempengaruhi prestasi akademis siswa.
Sejumlah guru dan orang tua murid meyakini anak didik mereka harus fokus kepada pelajaran demi masa depan mereka kelak.
Di sebuah sekolah menengah di Hangzhou misalnya, murid laki-laki dan perempuan tidak boleh saling berdekatan. Mereka harus menjaga jarak setengah meter di mana pun dan kapan pun, . Mereka juga dilarang berjalan-jalan berduaan.
Begitu pula di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Sekolah di sana melarang murid laki-laki dan perempuan melakukan interaksi jarak dekat. Pejabat sekolah mengancam akan menjatuhkan hukuman bagi para pelanggar.
Namun tentu saja peraturan semacam itu memicu perdebatan di masyarakat luas, termasuk di media sosial.
"Tak ada salahnya saling jatuh cinta selama tidak mempengaruhi kegiatan akademis," kata seorang siswa di Ibu Kota Beijing.
Banyak kalangan di media sosial menilai peraturan itu sangat kejam dan menindas.
"Bagaimana mengatur jarak supaya murid laki-laki dan perempuan tidak berdekatan?" tanya seorang pengguna Internet.
Media lokal setempat juga mengatakan aturan semacam itu konyol, absurd, dan ilegal.
"Tentu normal bagi anak muda jatuh cinta. Memang mereka perlu dijaga tapi bukan dengan cara ekstrem dan menindas semacam itu," kata surat kabar China Youth Daily.
Sejumlah pejabat sekolah mengakui murid usia sebelas tahun mulai mengalami masa puber dan menyukai lawan jenis. Mereka khawatir hal itu mempengaruhi prestasi akademis siswa.
Sejumlah guru dan orang tua murid meyakini anak didik mereka harus fokus kepada pelajaran demi masa depan mereka kelak.
Berita perselingkuhan artis bisa raup pendapatan miliaran rupiah
Ketika jagat infotainment diramaikan dengan berita-berita seputar
selebritas yang kawin cerai, perselingkuhan, atau pertengkaran artis,
masyarakat seolah ikut terhanyut.
Namun setelah ditelusuri, kebanyakan berita-berita semacam itu hanya rekayasa semata dari para selebritas yang punya kepentingan. Mereka sebetulnya telah menyusun skenario berita semacam itu. Tujuannya tidak lain untuk menaikkan pamor, promosi film, album lagu, atau mencuri sensasi supaya laku di panggung dan layar kaca.
Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto menilai, berita-berita rekayasa semacam itu merupakan pelanggaran etika jurnalistik.
"Ini sudah melakukan pembohongan terhadap publik. Ini pelanggaran berat etika. Berita rekayasa jelas melanggar kode etik," kata pria akrab dipanggil Hary ini
Menurut pakar pers nasional ini, masyarakat harus pandai-pandai memilah berita yang ingin mereka konsumsi. Selama ini berita-berita infotainment semacam itu banyak menabrak aturan-aturan dalam kode etik jurnalistik dan bahkan tidak layak disebut produk atau karya jurnalistik.
"Kalau jurnalistik kan harus jelas sumbernya, akurasinya, ada verifikasi dan lain-lain. Kalau infotainment kan tidak begitu," ujar Hary.
Meski tidak memenuhi kaidah dan melanggar kode etik jurnalistik, namun para pelaku di industri ini terus berproduksi demi alasan bisnis yang super menguntungkan.
Pihak infotainment, kata dia, jangan mengatasnamakan selera masyarakat untuk terus memproduksi tayangan-tayangan penuh gosip semacam itu. Infotainment jangan hanya beralasan demi sensasi, menaikkan rating atau jumlah klik untuk mengejar keuntungan.
"Ongkos produksi infotainment itu tidak sampai sepuluh juta untuk tayangan 30 menit, tapi iklannya bisa ratusan juta bahkan miliaran rupiah dalam 30 menit," ungkap Hary.
Menyikapi berita-berita rekaan pada tayangan infotainment itu, kata dia, masyarakat sebetulnya bisa melayangkan protes resmi ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Atau bisa juga menulis surat pembaca menyatakan penolakan terhadap tayangan semacam itu. Atau bahkan berhenti nonton, matikan televisi," tegas dia.
Meski terus mengecam keberadaan infotainment, Hary mengatakan sebetulnya infotainment bisa mulai membenahi diri untuk bisa menampilkan tayangan yang lebih berkualitas, tidak melanggar kode etik tapi tetap menarik.
Menurut dia masih banyak yang bisa digali di dunia hiburan, untuk disajikan ke hadapan penonton atau pembaca. Hary mencontohkan tentang aktor-aktor film Indonesia yang kini mulai merambah dunia perfilman Hollywood.
"Kan bisa diangkat bagaimana perjuangan mereka bisa masuk industri film Hollywood, bagaimana mereka bisa dilibatkan, kesulitan-kesulitan apa saja yang mereka hadapi. Kan bisa digali sisi-sisi itu," jelas dia.
Pada intinya, jika mau lebih kreatif, masih banyak sisi lain yang bisa digarap infotainment di dunia hiburan. Masyarakat kini sudah lebih cerdas dan butuh tayangan berkualitas.
Namun setelah ditelusuri, kebanyakan berita-berita semacam itu hanya rekayasa semata dari para selebritas yang punya kepentingan. Mereka sebetulnya telah menyusun skenario berita semacam itu. Tujuannya tidak lain untuk menaikkan pamor, promosi film, album lagu, atau mencuri sensasi supaya laku di panggung dan layar kaca.
Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto menilai, berita-berita rekayasa semacam itu merupakan pelanggaran etika jurnalistik.
"Ini sudah melakukan pembohongan terhadap publik. Ini pelanggaran berat etika. Berita rekayasa jelas melanggar kode etik," kata pria akrab dipanggil Hary ini
Menurut pakar pers nasional ini, masyarakat harus pandai-pandai memilah berita yang ingin mereka konsumsi. Selama ini berita-berita infotainment semacam itu banyak menabrak aturan-aturan dalam kode etik jurnalistik dan bahkan tidak layak disebut produk atau karya jurnalistik.
"Kalau jurnalistik kan harus jelas sumbernya, akurasinya, ada verifikasi dan lain-lain. Kalau infotainment kan tidak begitu," ujar Hary.
Meski tidak memenuhi kaidah dan melanggar kode etik jurnalistik, namun para pelaku di industri ini terus berproduksi demi alasan bisnis yang super menguntungkan.
Pihak infotainment, kata dia, jangan mengatasnamakan selera masyarakat untuk terus memproduksi tayangan-tayangan penuh gosip semacam itu. Infotainment jangan hanya beralasan demi sensasi, menaikkan rating atau jumlah klik untuk mengejar keuntungan.
"Ongkos produksi infotainment itu tidak sampai sepuluh juta untuk tayangan 30 menit, tapi iklannya bisa ratusan juta bahkan miliaran rupiah dalam 30 menit," ungkap Hary.
Menyikapi berita-berita rekaan pada tayangan infotainment itu, kata dia, masyarakat sebetulnya bisa melayangkan protes resmi ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Atau bisa juga menulis surat pembaca menyatakan penolakan terhadap tayangan semacam itu. Atau bahkan berhenti nonton, matikan televisi," tegas dia.
Meski terus mengecam keberadaan infotainment, Hary mengatakan sebetulnya infotainment bisa mulai membenahi diri untuk bisa menampilkan tayangan yang lebih berkualitas, tidak melanggar kode etik tapi tetap menarik.
Menurut dia masih banyak yang bisa digali di dunia hiburan, untuk disajikan ke hadapan penonton atau pembaca. Hary mencontohkan tentang aktor-aktor film Indonesia yang kini mulai merambah dunia perfilman Hollywood.
"Kan bisa diangkat bagaimana perjuangan mereka bisa masuk industri film Hollywood, bagaimana mereka bisa dilibatkan, kesulitan-kesulitan apa saja yang mereka hadapi. Kan bisa digali sisi-sisi itu," jelas dia.
Pada intinya, jika mau lebih kreatif, masih banyak sisi lain yang bisa digarap infotainment di dunia hiburan. Masyarakat kini sudah lebih cerdas dan butuh tayangan berkualitas.
Hattrick lawan Korsel, Evan Dimas 'dicium' Vicky Vette 3 kali
Bintang film porno asal Norwegia, Vicky Vette, turut senang atas
kemenangan Timnas Indonesia U-19 melawan Korea Selatan pada babak
kualifikasi AFC Cup. Timnas menekuk tim ginseng muda dengan skor 3-2 di
Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10) malam.
Kepada Evan Dimas, yang mencetak hattrick, Vette memberikan ciuman sebanyak tiga kali. Namun, ciuman itu tidak langsung, melainkan lewat media sosial, Twitter.
"Kiss x 3 to Evan Dimas," kata Vette lewat akun Twitter-nya, @vickyvette.
Tidak hanya 'mencium' Evan Dimas, Vette juga kembali mem-posting fotonya mengenakan kaos merah Timnas Indonesia. "AyoIndonesiaBisa," kata Vette memberi dukungan lewat hastag.
Bukan kali ini saja Vette mengomentari kiprah Tim Garuda Muda. Saat Timnas U-19 menang melawan Vietnam dalam final Piala AFF, Minggu (22/9), cewek seksi itu memberikan ucapan selamat lewat Twitter.
Dalam sebuah kicauan, Vette mengunggah foto dirinya yang mengenakan kostum Timnas warna merah. Tangan kirinya mengacungkan jempol, sedangkan yang kanan menunjuk lambang Garuda di dadanya.
Dalam pose tersebut, Vette tidak terlihat mengenakan bawahan. Pahanya yang putih dan setengah bokongnya otomatis terlihat.
"For the Winners ~ #Indonesia #U19 ~ #jebret rt!," kicau Vette.
Kepada Evan Dimas, yang mencetak hattrick, Vette memberikan ciuman sebanyak tiga kali. Namun, ciuman itu tidak langsung, melainkan lewat media sosial, Twitter.
"Kiss x 3 to Evan Dimas," kata Vette lewat akun Twitter-nya, @vickyvette.
Tidak hanya 'mencium' Evan Dimas, Vette juga kembali mem-posting fotonya mengenakan kaos merah Timnas Indonesia. "AyoIndonesiaBisa," kata Vette memberi dukungan lewat hastag.
Bukan kali ini saja Vette mengomentari kiprah Tim Garuda Muda. Saat Timnas U-19 menang melawan Vietnam dalam final Piala AFF, Minggu (22/9), cewek seksi itu memberikan ucapan selamat lewat Twitter.
Dalam sebuah kicauan, Vette mengunggah foto dirinya yang mengenakan kostum Timnas warna merah. Tangan kirinya mengacungkan jempol, sedangkan yang kanan menunjuk lambang Garuda di dadanya.
Dalam pose tersebut, Vette tidak terlihat mengenakan bawahan. Pahanya yang putih dan setengah bokongnya otomatis terlihat.
"For the Winners ~ #Indonesia #U19 ~ #jebret rt!," kicau Vette.
Subscribe to:
Posts (Atom)