Dalam beberapa pekan terakhir sejumlah sekolah menengah di China
menerapkan peraturan baru yang melarang murid laki-laki dan perempuan
saling jatuh cinta.
Di sebuah sekolah menengah di Hangzhou misalnya, murid laki-laki dan perempuan tidak boleh saling berdekatan. Mereka harus menjaga jarak setengah meter di mana pun dan kapan pun, . Mereka juga dilarang berjalan-jalan berduaan.
Begitu pula di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Sekolah di sana melarang murid laki-laki dan perempuan melakukan interaksi jarak dekat. Pejabat sekolah mengancam akan menjatuhkan hukuman bagi para pelanggar.
Namun tentu saja peraturan semacam itu memicu perdebatan di masyarakat luas, termasuk di media sosial.
"Tak ada salahnya saling jatuh cinta selama tidak mempengaruhi kegiatan akademis," kata seorang siswa di Ibu Kota Beijing.
Banyak kalangan di media sosial menilai peraturan itu sangat kejam dan menindas.
"Bagaimana mengatur jarak supaya murid laki-laki dan perempuan tidak berdekatan?" tanya seorang pengguna Internet.
Media lokal setempat juga mengatakan aturan semacam itu konyol, absurd, dan ilegal.
"Tentu normal bagi anak muda jatuh cinta. Memang mereka perlu dijaga tapi bukan dengan cara ekstrem dan menindas semacam itu," kata surat kabar China Youth Daily.
Sejumlah pejabat sekolah mengakui murid usia sebelas tahun mulai mengalami masa puber dan menyukai lawan jenis. Mereka khawatir hal itu mempengaruhi prestasi akademis siswa.
Sejumlah guru dan orang tua murid meyakini anak didik mereka harus fokus kepada pelajaran demi masa depan mereka kelak.
Di sebuah sekolah menengah di Hangzhou misalnya, murid laki-laki dan perempuan tidak boleh saling berdekatan. Mereka harus menjaga jarak setengah meter di mana pun dan kapan pun, . Mereka juga dilarang berjalan-jalan berduaan.
Begitu pula di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Sekolah di sana melarang murid laki-laki dan perempuan melakukan interaksi jarak dekat. Pejabat sekolah mengancam akan menjatuhkan hukuman bagi para pelanggar.
Namun tentu saja peraturan semacam itu memicu perdebatan di masyarakat luas, termasuk di media sosial.
"Tak ada salahnya saling jatuh cinta selama tidak mempengaruhi kegiatan akademis," kata seorang siswa di Ibu Kota Beijing.
Banyak kalangan di media sosial menilai peraturan itu sangat kejam dan menindas.
"Bagaimana mengatur jarak supaya murid laki-laki dan perempuan tidak berdekatan?" tanya seorang pengguna Internet.
Media lokal setempat juga mengatakan aturan semacam itu konyol, absurd, dan ilegal.
"Tentu normal bagi anak muda jatuh cinta. Memang mereka perlu dijaga tapi bukan dengan cara ekstrem dan menindas semacam itu," kata surat kabar China Youth Daily.
Sejumlah pejabat sekolah mengakui murid usia sebelas tahun mulai mengalami masa puber dan menyukai lawan jenis. Mereka khawatir hal itu mempengaruhi prestasi akademis siswa.
Sejumlah guru dan orang tua murid meyakini anak didik mereka harus fokus kepada pelajaran demi masa depan mereka kelak.
0 komentar:
Post a Comment