Banyak orang enggan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui apa saja
efek buruk yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan yang satu ini. Namun
jika setelah menjalani operasi Anda masih tak bisa menahan keinginan
untuk merokok, Anda patut waspada.
Sekelompok peneliti dari University of Rochester, AS, mengungkapkan bahwa merokok pasca operasi akan meningkatkan risiko komplikasi dari operasi itu sendiri,
Pada studi tersebut, perokok 30 persen lebih mungkin untuk mengalami kesulitan dalam proses pemulihan operasi, terutama pada operasi kanker usus besar dan penyakit inflamasi usus. Mengapa?
"Nikotin menyebabkan pembuluh darah mengerut, selain itu karbon monoksida juga akan mengurangi jumlah oksigen yang disalurkan ke jaringan. Keduanya akan membuat aliran darah yang beroksigen tak mengalir ke jaringan penyembuhan, sehingga meningkatkan risiko sepsis atau infeksi," tutur penulis studi, dr Fergal Fleming, MD.
Kebiasaan buruk ini sebenarnya juga meningkatkan risiko komplikasi pada operasi lain, lebih dari yang tampak di dalam penelitian.
"Sekitar 6-8 minggu bebas asap rokok sudah cukup untuk mengurangi komplikasi yang berhubungan dengan paru-paru hingga 3 kali lipat," ucap dr Fleming.
Meskipun begitu, semakin lama Anda tak merokok maka semakin rendah juga risiko Anda untuk terkena efek samping jangka panjang dari merokok, seperti penyakit jantung dan kerusakan pemanen pada paru. Kedua penyakit ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius pasca operasi, seperti pneumonia atau serangan jantung.
Sekelompok peneliti dari University of Rochester, AS, mengungkapkan bahwa merokok pasca operasi akan meningkatkan risiko komplikasi dari operasi itu sendiri,
Pada studi tersebut, perokok 30 persen lebih mungkin untuk mengalami kesulitan dalam proses pemulihan operasi, terutama pada operasi kanker usus besar dan penyakit inflamasi usus. Mengapa?
"Nikotin menyebabkan pembuluh darah mengerut, selain itu karbon monoksida juga akan mengurangi jumlah oksigen yang disalurkan ke jaringan. Keduanya akan membuat aliran darah yang beroksigen tak mengalir ke jaringan penyembuhan, sehingga meningkatkan risiko sepsis atau infeksi," tutur penulis studi, dr Fergal Fleming, MD.
Kebiasaan buruk ini sebenarnya juga meningkatkan risiko komplikasi pada operasi lain, lebih dari yang tampak di dalam penelitian.
"Sekitar 6-8 minggu bebas asap rokok sudah cukup untuk mengurangi komplikasi yang berhubungan dengan paru-paru hingga 3 kali lipat," ucap dr Fleming.
Meskipun begitu, semakin lama Anda tak merokok maka semakin rendah juga risiko Anda untuk terkena efek samping jangka panjang dari merokok, seperti penyakit jantung dan kerusakan pemanen pada paru. Kedua penyakit ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius pasca operasi, seperti pneumonia atau serangan jantung.
0 komentar:
Post a Comment