Serangkaian serangan hacker yang diduga berasal dari China memakan korban yang sedikit aneh. Pasalnya, mereka yang diganggu adalah jaringan restoran pizza, klinik medis, hingga sinagog dan universitas.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (5/9), hal ini diketahui dari sebuah laporan yang dikirim oleh peneliti keamanan cyber China. Diketahui, hacker China menyerang bisnis dan institusi tersebut bukan untuk mengacak-acak atau mengambil datanya. Namun, mereka menguasai komputer yang ada di sana untuk dijadikan tameng guna melakukan serangan ke perusahaan yang lebih besar.
Dengan melakukan kamuflase ini, hacker tentu memiliki keleluasaan untuk menghindari kejaran software keamanan yang memblokir akses internet mencurigakan dari China. Selain itu, hal ini juga mempersulit pihak berwajib yang ingin melacak sumber serangan.
Pernah, ada sebuah kasus hacking yang dilakukan terhadap sebuah perusahaan besar. Setelah dilacak, ternyata sumber serangan tersebut berasal dari sebuah komputer milik gereja di Florida.
"Ini seperti seseorang yang bersembunyi di belakang mobil ketika terjadi kekacauan," kata Albano, peneliti dari Mandiant.
Selama ini sendiri China memang dianggap sebagai sumber serangan hacker terbesar dunia. Tercatat, hacker China menyerang beberapa perusahaan besar untuk dicuri datanya yang kemudian digunakan untuk memeras perusahaan tersebut.
merdeka.com
0 komentar:
Post a Comment